Belajar dari Kulwap



Yak, hari ini grup WhatsApp nambah lagi. Kali ini untuk urusan dapur. Ini karena aku baru daftar kulwap untuk kesekian kalinya.

Apa tuh kulwap? Itu loh, kuliah WhatsApp. Semacam penyampaian materi dari pembicara yang menggunakan media WhatsApp. Peserta yang ikut pun beragam. Bisa sedikit bisa juga full kapasitas.

Sebagai ibu-ibu beranak satu, ku memang sadar betul akan perlunya upgrade ilmu. Karena semua hal yang terjadi dalam hidupku saat ini merupakan hal baru. Mulai dari urusan pribadi sebagai istri, saat menjadi ibu hamil, jadi ibu menyusui, dan semua peran yang terlibat didalamnya.

Tiap orang memang punya caranya sendiri untuk mencari ilmu. Ada yang caranya berguru dengan orang tua, ada yang cukup puas dengan menonton YouTube, membaca buku, ikut pengajian, dll. Bagiku, cara yang saat ini pas untuk aku adalah Kulwap. 

Kenapa kulwap? Karena melalui kulwap ku bisa berinteraksi lebih intim dan intens dengan pemateri dan peserta lain. Waktu untuk bersamanya pun lebih panjang. Biasanya grup itu tidak dibubarkan meskipun telah selesai materinya. Itu merupakan salah satu keuntungan yang didapatkan.

Aku telah ikut kulwap dengan berbagai tema, diantaranya tentang ASI, MPASI (bahkan ini 2 penyelenggara yang berbeda!), keuangan, menulis, dan yang paling terbaru adalah tentang perdapuran.

Dengan adanya kulwap dan berbagai aktifitas di dalamnya, hari-hariku memang tak bisa lepas dari WhatsApp. Di awal periode kelas, aku harus memperhatikan materi, bertanya jawab dan berinteraksi. Setelah kelas selesai, diskusi-diskusi hangat  terkait tema yang sama pun masih sering terjadi. 

Toh, meskipun gak ada kulwap, kayanya kita memang bakal gak bisa lepas dari WhatsApp ya? Karena komunikasi mayoritas melalui WhatsApp. Nah, daripada WhatsApp isinya cuma ngobrol sama temen di grup yang ga jelas obrolannya mending ku gunakan untuk cari ilmu. Hehe

Semenjak ku dapat banyak ilmu MPASI yang kudapati lewat kulwap, aku berani membuat blog ini. Dan bisa dilihat sendiri, mayoritas tulisan disini memang tentang MPASI. Biasanya ku kolaborasikan teori dan pengalaman ku melalui masa-masa MPASI si kecil. Karena ku ingin mengikat ilmu dan merekam pengalamanku dengan tulisan.

Satu lagi tentang kulwap. Hal yang paling nagih adalah, jika kulwap nya menghadiahiku PR atau projek untuk praktik. Rasanya, seperti lagi kuliah beneran saja. Tapi bedanya, dulu aku masuk kelas berbagai mata pelajaran yang belum tentu ku sukai dan mengerjakan tugas dengan motivasi nilai. Kalau sekarang? Jelas ku belajar dengan penuh kesadaran karena ku tahu aku butuh ilmunya. Dan dengan praktik, insyaAllah ilmu yang ku dapatkan bisa terus diingat, dan menjadi amal jariah untuk pemateri yang telah menyampaikan ilmunya. 

Nih, salah satunya. Yang ku lakukan sekarang. Terlibat projek TDOP setelah mengikuti kulwap menulis dari Revowriter. Apa sih TDOP ? Two Days One Post. Yak, projek ini mengharuskan para peserta membuat tulisan dan mempostingnya dua hari sekali.

Dan ini adalah hari ke tiga. Sejauh ini aman. Blog ku jadi lebih ramai dan otakku semakin hidup dan panas. Hehe Semoga aku bisa konsisten menulis ! Biar apa? Biar awet muda hahaha.. gak deng, biar jadi orang yang berguna dan bermanfaat dong! Kalau orang baik (macam kita, ea) ga berani nulis, maka jangan salahkan orang jahat jika mereka memenuhi penjuru dunia dengan ilmu-ilmu yang mereka punya. Trus apa yang tersebar? Jelas, ketidakbergunaan dan hal-hal yang tidak bermanfaat.

Jadi, yuk, belajar lagi! 
Begini caraku belajar. Caramu bagaimana? Cari tahu lah, dan kejarlah ilmunya! Setelah itu? Sebarkan, wahai orang baik :)

Sekian dulu dari aku ya... Kalo ada rekomen kulwap yang perlu aku ikuti, share infonya di kolom komen ya! Karena aku makin ketagihan belajar lewat WhatsApp. Thank you❤️

Posting Komentar

0 Komentar