Jadwal Makan Mantap, Anak Auto Mangap

dreamstime.com

 Siang ini di salah satu grup whatsapp, aku menerima satu gambar yang berisi salah satu rumus MPASI.
Tulisan itu berjudul 2,30,2.
Apa tuh artinya?
Di gambar itu dijelaskan maknanya, bahwa anak tdk boleh makan/ngemil apapun 2 jam sebelum makan, dan 2 jam setelah makan. 30 nya? Itu artinya proses makan dilakukan hanya dalam waktu 30 menit. Jika sudah habis waktu, tapi makanan belum habis, maka sudahi saja.
Gambar itu berasal dari screenshot materi seorang dokter yang mengisi webinar.
Dari gambar tersebut, muncul berbagai cerita dari momi-momi penghuni grup berbagi cerita positif dan negatif tentang pengalaman mereka. Aku juga jadi pengen cerita pengalamanku tentang penerapan konsep itu pada masa MPASI Rausyan.


Pada awal MPASI, aku memang sedikit banyak sudah mencari tahu do and don't yg perlu dilakukan saat MPASI. Aku sampai hapal betul.  Salah satunya adalah ajari anak rasa kenyang dan lapar, tapi dulu aku belum tau itu rumus 2,30,2. Penerapannya seperti apa sih? Sekali lagi, ini murni pengalamanku ya...

Ini adalah soal penjadawalan waktu makan. Aku atur waktu makan dengan melihat pola tidurnya. Aku catat kapan saja waktu tidurnya, dan disela2 waktu terjaganya lah aku harus tawari makan. Bukan mepet waktu mengantuk, atau bukan saat bangun tidur banget. Karena Rausyan terbiasa bangun tidur itu main, bukan makan haha

Berikut jadwal yang ku buat berdasarkan perkiraan waktu tidur yang biasa Rausyan lakukan:
05.00 Bangun tidur
06.30 Sarapan
07.30 Tidur
09.30 Cemilan
11.30 makan siang
12.30 tidur
14.30 cemilan
15.00 tidur
17.00 makan malam
18.30 tidur
Cemilan kadang ku skip kalau jadwal tidur dan makan utamanya bergeser mundur. Karena cemilan boleh dikasih 1 - 2 x sehari. Karena aku lebih mengutamakan makan utama. Misalnya sarapan mundur, jam 7 baru sarapan, otomatis mandi dan tidurnya mundur jadi jam 8 atau 9. Nanti baru bangun setengah 11 atau jam 11. Nah, paling aku cuma kasih beberapa suap buah, atau minum air putih saja. Karena jam setengah 12 atau jam 12 nanti waktunya makan siang. 

Nah dari situ udah keliatan ya, jadi dari awal MPASI ku memang menjarakkan pemberian makan untuk Rausyan. Aku bukan tipe yang dikit-dikit kasih cemilan. Alasannya ya karena inget dulu pernah baca soal mengajarkan anak lapar. eh ada alasan lain sih, aku ga jago masak apalagi hanya untuk membuat cemilan. Ehehe Pernah sih sesekali ku bikin cemilan sendiri, misalnya roti kukus, pancake pisang, stik kentang keju, bola ubi, dll. Tapi selalu berujung dimakan sedikit, (namanya juga anak bayi, ya porsi makannya emang sedikit). Jadi cuma capek bikinnya doang. hahaa

Buat kalian yang udah tau aku, aku tu emang ga bisa masak ya. Ups salah. Bukan gabisa masak, tapi aku tu baru belajar masak. Untuk masak pagi butuh waktu berdiri di dapur sekitar 40-60 menit atau lebih. Itu aja rasanya udah cukup capek, jadi udah males duluan kalo harus bikin cemilan haha. (jangan ditiru)

Untuk menyiasatinya, biasanya aku kasih buah, atau beli makanan kampung seperti lontong, ubi goreng, kue apem, dll. Alhamdulillah Rausyan mau makan jajanan kampung. Kalau untuk cemilan kemasan untuk bayi seperti biskuit, wafer, puff, dll aku memang jarang kasih. Tujuannya sih selain harganya yang lumayan, aku juga gak mau membiasakan dan mengenalkan itu ke Rausyan. Aku ingin dia kenal jajanan kampung dan familiar dengan rasanya. Alasan yang lebih bagus sih, menghindari processed food. Karena makanan yang sudah melalui proses panjang pasti akan berkurang zat gizi alaminya, dan bisa saja ditambahkan zat-zat kimia tambahan. Sedangkan tubuh manusia itu memang cocok dan baiknya sama yang alami-alami.

Duh kok jadi panjang bahas cemilannya hehe maap ya.

Balik ke soal jadwal makan, setelah menerapkan itu, aku mulai merasa ada manfaatnya sekarang. Aku jadi makin hapal waktu lapar Rausyan. Ia auto mangap jika ku tawari makan di jam itu. Alhamdulillah tidak sulit membuatnya makan. Ia akan berbinar saat ku bawa mangkok atau piring. Seperti melihat oase di padang pasir. Langsung nyamperin 😆

Kemarin juga aku sedikit banyak dapet cerita dari teman-teman seperjuangan MPASI dari teman-teman online di grup maupun teman offlineku. Jadi banyak yang bercerita anaknya sulit untuk menghabiskan makanan karena lebih memilih ASI dari pada makan. Baru dua suap, sudah nangis minta ASI. Ada juga yang setiap jam itu dikasih cemilan, jadi saat jadwal makan utama si anak sudah sedikit kenyang dan tidak terlalu nafsu makan. Ada juga yang baru mulai makan tapi si anak mengantuk. Setelah ditelusuri ini semua bisa jadi karena penerapan jadwal makannya yang masih belum tepat.

Maka, untuk bu ibu yang baru mau memulai tahap MPASI, saranku buatlah jadwal makan anak sebelum mulai MPASI. Caranya, coba perhatikan jam tidur dan nyusu anak. Kalau perlu dicatat. Kalian pasti sudah hapal jam ngASI anak karena sudah mulai terpola sejak bayi sampai 5 bulan. Masukkan waktu makan anak disaat waktu ngASI, bukan disaat jam tidur. Misalnya, ASI pagi jam 5, jam 7, jam 9, jam 12, kemudian lanjut jam 3 sore, jam 5, jam 7 malam, sampai jam 12 dan jam 3 pagi. Sisanya si anak akan main dan tidur. Maka bu ibu bisa ganti waktunya ASI yang jam 7, jam 12 dan jam 5 dengan waktu makan. sisanya, anak bisa tetap ngASI. Begitu kurang lebih. Konsistenlah dengan pola waktu seperti itu, insyaAllah tubuh anak akan paham dan anak makin pinter mengenali lapar dalam tubuhnya.

Oiya, kita tidak harus saklek dengan teori 2,30,2. Kita bisa saja mengatur jadwal yang lebih santai misalnya jeda sebelum makan dibuat 1,5 jam. Karena poin utamanya adalah membuat anak lapar. Bisa saja si anak sudah cukup lapar dengan 1,5 jam. Dan pada beberapa waktu bisa saja setelah makanan habis, si anak langsung minta ASI, mungkin karena ngantuk atau masih kurang. Teori memang ada, tapi tetap lihatlah respon anak. Itu yang disebut responsive feeding.

Oiya, perlu diingat nih. Tentu saja hal ini (mengatur jadwal) tidak cuma satu-satunya faktor untuk membuat anak mau makan yaaa. Ada banyak faktor lain diantaranya tekstur yang tepat, rasa yang enak dan situasi makan yang menyenangkan.

Terakhir, jika kita sudah mengatur jadwal makan anak, dan memberi makan anak dengan proporsi yang sudah baik, tapi anak masih menunjukkan gejala sulit naik berat badan dan kesulitan makan selama minimal dua bulan, maka temuilah DSA kesayanganmu untuk segera dievaluasi. Karena masalah anak makan perlu dievaluasi secara luas. Banyak sekali faktor yang perlu dievaluasi dan diperbaiki.

Okelah, kayanya cukup pembahasanku soal jadwal makan. Semoga penjelasannya dapat dipahami, dan semoga bu ibu yang baca ini bisa terus semangat masak dan memberi makan yang terbaik untuk anak-anaknya. Jangan lupa berikan cinta disetiap suapannya, karena anak bukan cuma butuh makanan dan susu, tapi butuh cinta dan kasih sayang yang tulus dari orang tuanya. 

Terima kasih sudah mampir di blog ku. Blog yang isinya pengalaman dan luapan cerita dari seorang Bunda beranak satu. Share tulisan ini jika kalian merasa ada manfaatnya, agar teman-teman yang lain bisa merasakan juga manfaatnya yaa. See you on the next story! :)

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di ionpk.biz ^_$
    add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^

    BalasHapus